Pekerjaan ini harus dilaksanakan hari libur, karena terjadi pemadaman listrik untuk kawasan Nuklir Batan-Bandung. Pekerjaan ini termasuk dalam kegiatan retrofiting (penguatan struktur bagunan) gedung Reaktor. Di dalamnya termasuk untuk menjadikan operasi genset yang sebelumnya manual, menjadi otomatis, maka harus diganti sistem jaringan listriknya.
Saat masih manual :
Genset On => tiap-tiap panel SDP terdapat chage over switch untuk mengubah jalur dari PLN ke Genset.
Setelah otomatis :
Genset On => panel ATS otomatis menggantikan peran change over switch yang jalurnya langsung ke LVMDP, sehingga dapat menyuplai seluruh kawasan Batan-Bandung.
Gambar 1. Wiring diagram jalur instalasi genset dengan ATS
Pada Gambar 1 dijelaskan bahwa :
- Jalur yang sebelumnya dari trafo langsung ke LVMDP sekarang diganti melalui terminal dulu. Hal ini karena kabel (dari trafo) yang seharusnya ke ATS dulu, tidak cukup panjangnya, sehingga harus melalui terminal dahulu, kemudian baru ditarik ke ATS dan terakhir ke LVMDP.
- Kabel dari genset langsung menuju ATS.
- Kabel input di panel ATS (dari genset dan dari trafo), akan keluar 1 output ke busbar yang akhirnya menuju LVMDP.
- Pada panel ATS, jalur genset dan jalur trafo, masing-masing masuk ke menuju kontaktor otomatis dengan sistem interlock, agar masing-masing kontaktor tidak bisa bekerja bersamaan. Dalam kondisi normal, kontaktor yang disuplai dari trafo yang bekerja jika listrik PLN tidak padam.
- Sebaliknya jika PLN padam, maka kontaktor genset (pada ATS) akan bekerja memberikan suplai listrik dari genset ke LVMDP.
- Sistem operasi genset dikontrol oleh sebuah modul yang dapat diprogram, yang ada di depan panel ATS.
Gambar 2. Penyambungan jaringan otomatisasi genset
Pada Gambar 2 menerangkan bahwa tahap awal isntalasi otomatisasi genset adalah dengan melepaskan kabel output genset lama yang ke gedung-gedung, yaitu gedung A, G dan B. Kemudian kabel baru diinstal untuk kemudian ditarik ke panel ATS di panel LVMDP. Namun sambil ditarik kabel power juga perlu ditarik kabel kontrol sebagai sistem operasionalnya untuk sinyal-sinyal otomatisasi saat PLN padam atau pemanasan rutin.
Gambar 3. Kabel output panel genset ke gedung A, G dan B
Kabel output ke gedung A, G dan B dari panel genset yang dilepaskan dari terminalnya. Kabel-kabel ini digunakan karena sebelumnya masih menggunakan sistem manual.
Gambar 4. Proses melepaskan kabel dari genset ke gedung B di SDP genset
Pada gambar terlihat seorang teknisi sedang melepaskan kabel dari output panel genset yang kemudian tersambung ke terminal change over switch SDP genset yang kmudian menuju SDP B.
Gambar 5. Prosesn melepaskan kabel dari output trafo yang tersambung ke MCCB utama LVMDP
Pada kabel input MCCB utama LVMDP perlu dilepaskan karena seharusnya kabel ini terhubung ke ATS, sehingga perlu dipindahkan ke terminal baru yang ada di belakang panel LVMDP, yang kemudian dari terminal tersebut akan disambung dan ditarik ke panel ATS sebagai suplai utama dari PLN. Barulah kemudian dari ATS memiliki 2 sumber, yaitu dari PLN dan genset yang kemudian output ATS menuju MCCB utama panel LVMDP.
Gamnbar 6. panel ATS
Nampak panel ATS yang terdiri dari 2 kontaktor besar yang berfungsi sebagai suplai menuju panel LVMDP.
Gambar 7. proses menyambungkan kabel kontrol ATS
Proses penyambungan kabel kontrol ATS dimulai dari penelusuran sinyal dari panel kontrol genset untuk disambungkan menuju panel kontrol ATS yang selanjutnya dioperasikan melalui modul yang dapat diprogram.
Petugas :
- Sugito
- Setyo Purnomo
- Kontraktor PT Dhaka dan para sub. kontraktor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar